Wednesday, November 25, 2020

REMIDI KD & PTS

BAGI PESERTA DIDIK XI EA NILAI RAPOT SUDAH DIBAGIKAN 

DIBAWAH INI DAFTAR NILAI KD, PTS, PAS YANG BERWARNA MERAH SILAHKAN MELAKSANAKAN REMIDI DI NILAI YANG BELUM KKM KARENA NILAI RAPOTNYA JUGA BELUM KKM

Update 07.00 26 Januari 2021

UNTUK NILAI PAS TIDAK ADA REMIDI

Click lihat nilai Terbaru Sem Gasal XI EA 1

Click lihat nilai Terbaru Sem Gasal XI EA 2

Click lihat nilai Terbaru Sem Gasal XI EA 3

Bagi Peserta didik yang melaksanakan Remidi tinggal milih point dibawah ini:

1. Gb Rangk,Nama,Fungsi

2. Quiz Pengenalan Digital

3. Quiz Sistem Bilangan & Konversi

4. Quiz Konversi Bilangan

5. Evaluasi KD Sistem Bilangan

6. Quiz Gerbang Logika 1

7. Quiz Gerbang Logika 2

8. PTS

9. Evaluasi KD Gerbang Logika

10. Gb Materi Aljabar Boole

Download buku Digital & Mikroprosessor XI


Monday, April 27, 2020

DISPLAY DOT MATRIX


LED Dot Matrix adalah led yang disambung dan dirangkai menjadi deretan led atau pun dapat berupa dot matrix. Dot matrix merupakan deretan led yang membentuk array dengan jumlah kolom dan baris tertentu, sehingga titik-titik yang menyala dapat membentuk suatu karakter angka, huruf, tanda baca, dan sebagainya (Widyarini, 2012).

LED Dot Matrix adalah sejumlah LED yang disusun dalam kolom dan baris. LED ini kemudian digunakan untuk menampilkan Gambar-gambar atau tulisan yang biasanya ditampilkan dengan efek animasi tertentu. Oleh karena itu, matriks LED sering disebut sebagai Running Text atau Moving Sign.

Pada dasarnya LED memiliki dua buah kaki Anoda dan Katoda yang dimana untuk mengaktifkan LED tersebut Anoda kita beri VCC dan Katoda kita hubungkan ke Ground. Dot Matrix merupakan kumpulan dari LED yang dihubungkan sebagai berikut :

Colom A , Row C
Colom C, Row A
Bentuk fisik dot matrik
Karakter tulisan Dot Matrix

Monday, April 20, 2020

DISPLAY 7 SEGMENT

Display 7 segment merupakan komponen yang berfungsi sebagai penampil karakter angka dan karakter huruf. Display 7 segment sering juga disebut sebgai penampil 7 ruas. Pada display 7 segment juga dilengkapi karakter titik (dot) yang sering dibutuhkan untuk karakter koma atau titik pada saat menampilkan suatu bilangan. Display 7 segment terdiri dari 7 penampil karakter yang disusun dalam sebuah kemasan sehingga dapat menampilkan karakter angka dan karakter huruf. Terdapat 7 buah penampil dasar dari LED (Light Emiting Diode) yang dinamakan karakter  A-F dan karakter dot. Bentuk susunan karakter penampil karakter A-F pada display 7 segmen dapat dilihat pada gambar berikut.
Pada dasarnya penampil 7 segment merupakan rangkaian 7 buah dioda LED (Light Emiting Diode). Terdapat 2 (dua) jenis rangkaian dasar dari display 7 segment yang dikenal sebagai display 7 segment common anoda (CA) dan common cathoda (CC). Pada display common anoda untuk segment common anoda (CA) dan common cathoda (CC). Pada display common anoda untuk mengaktifkan karakter display 7 segment diperlukan logika low (0) pada jalur A-F dan DP dan sebaliknya untuk display 7 segment common cathoda (CA). Rangkaian internal display 7 segment common anoda dan common cathoda (CC) dapat dilihat pada gambar berikut.

Rangkaian Internal Display 7 Segment Common Anoda

Rangkaian Internal Display 7 Segment Common Cathoda

Rangkaian LED seperti pada gambar diatas disusun sedemikian rupa sehingga membentuk display 7 segment yang dapat menampilkan karakter angka dan huruf. Karena hanya terdiri dari 7 bagian (7 ruas) maka tampilan huruf yang dihasilkan dispaly 7 segment tidak dapat menampilkn karakter huruf secara lengkap a-z, akan tetapi dalam aplikasi rangkaian elektronika karakter huruf yang sering ditampilkan oleh display 7 segment adalah karakter A-F saja. Display 7 segment dapat menamplikan karakter angka desimal 0 – 9 yang dapat dilihat pada gambar berikut.
Karakter Angka Pada Display 7 Segment
Dipasaran dapat dijumpai dispaly 7 segment dalam beberapa farian fisik yang bermacam-macam. Ada yang dikemas untuk menampilkan 1 karakter angka dan ada juga yang dikemas langsung untuk menampilkan beberapa karakter angka. Contoh bentuk display 7 segment yang dapat dijumpai dipasaran dapat dilihat dipasaran dapat dilihat pada gambar berikut :
Contoh Bentuk Fisik Display 7 Segment
KODE BCD (BINARY CODE TO DESIMAL)

PENGENALAN PROTEUS PROFESIONAL

Proteus professional merupakan kelompok software elektronik yang digunakan untuk membantu para desainer dalam merancang dan mensimulasikan suatu rangkaian elektronik. Software ini memiliki dua fungsi sekaligus dalam satu paket, paket satu sebagai software untuk menggambar skematik dan dapat disimulasikan yang diberi nama ISIS. Paket kedua digunakan sebagai merancang gambar printed circuits board (PCB) yang diberi nama ARES. Secara langsung, pengubahan dari skematik ke PCB dapat dilakukan dalam software Proteus professional ini.
Proteus Prof ISIS memiliki versi yang selalu diperbaharui, mulai dari versi 7.0 sampai dengan 8.0. setiap kenaikan versi memiliki penambahan akan library komponen yang dapat diambil dan digunakan dalam penggambaran atau perancangan. Sebagai perancang rangkaian elektronik terlebih dulu menggunakan ISIS sebagai media yang memudahkan dalam perancangan dan simulasi. Banyaknya library dari proteus professional ISIS membuat software ini dikatakan software simulasi lengkap, yaitu dari komponen-komponen pasif, Analog, Transistor, SCR, FET, jenis button/tombol, jenis saklar/relay, IC digital, IC penguat, IC programmable (mikrokontroller) dan IC memory. Selain didukung dengan kelengkapan komponen, juga didukung dengan kelengkapan alat ukur seperti Voltmeter, Amperemeter, Oscilloscope, Signal Analyzers, serta pembangkit Frekuensi. Kelengkapan fitur yang disediakan ini menjadikan proteus professional ISIS menjadi salah satu software simulasi elektronika terbaik.

REGISTER

Register adalah sekelompok flip-flop yang dapat dipakai untuk menyimpan dan untuk mengolah informasi dalam bentuk linier .
Ada 2 jenis utama Register yaitu:
1.  Storage Register (register penyimpan)
2.  Shift Register (register geser)
Register penyimpan (Storage Register) digunakan apabila kita hendak menyimpan informasi untuk sementara, sebelum informasi itu dibawa ke tempat lain. Banyaknya kata/bit yang dapat disimpan, tergantung dari banyaknya flip-flop dalam register.
Satu flip-flop dapat menyimpan satu bit. Bila kita hendak menyimpan informasi 4 bit maka kita butuhkan 4 flip-flop.
Contoh: Register yang mengingat bilangan duaan (biner): 1101 terbaca pada keluaran Q.

CLOCK, COUNTER DAN DECODER

1.  Rangkaian Clock
Rangakaian clock berfungsi untuk pembentuk/membangkitkan pulsa/gelombang kotak  secara terus-menerus dan rangkaian ini tidak mempunyai kondisi stabil/setimbang. Rangkaian clock termasuk golongan Astabil Multivibrator dengan IC 555. Output rangkaian clock digunakan untuk input rangkaian-rangkaian logika yang sekuensial (berhubungan dengan waktu). Yang termasuk rangkaian logika sekuensial contohnya: Flip-Flop, Shift  Register, dan Counter. Adapun fungsi rangkaian clock yaitu, untuk mengatur jalannya data dalam penggeseran ke kanan atau ke kiri, maupun dalam perhitungan/pencacahan  bilangan biner. Yang dimaksud rangkaian Astabil Multivribator Adalah multivibrator yang tidak stabil tegangan output-nya (tegangan pengeluarannya berubah-ubah) tanpa adanya  sinyal masukan yang diberikan. Rangakaian clock dengan IC 555 beserta pulsa-pulsa pada pin 3  dan pin 6 ditunjukkan pada gambar ini

Flip - Flop

Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau disebut  Bistabil Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur dengan jam atau pulsa, yaitu sistem-sistem tersebut bekerja secara sinkron dengan deretan pulsa berperiode T yang disebut jam sistem (System Clock atau disingkat menjadi CK). Seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1:

ALJABAR BOOLEAN DAN TEORI DE MORGAN

Aljabar Boolean merupakan persamaan yang digunakan untuk menyatakan fungsi dari suatu rangkaian logika. Nama aljabar Boolean diberikan untuk mengingat jasa penemunya yaitu George Boole (1815-1864). Aljabar ini akan memberikan presentasi logic dari suatu operasi dalam peralatan komputer. Aturan dari aljabar Boolean didasarkan pada pemikiran rasional manusia, berasal dari suatu studi tentang how we reason, what line of reasoning are valid, and what constitutes proof, dan sejenisnya.
Berawal dari insvestigasi aturan aljabar tahun 1854, ditemukan simbul matematika yang dapat dioperasikan berdasarkan logika pemikiran manusia. Simbul matematika tersebut merupakan suatu system baru yang disebut aljabar logika. Sebagai contoh dalam aljabar Boolean A + A = A dan bukan 2A seperti hasil operasi dari aljabar biasa.

Tuesday, April 7, 2020

OPERASI LOGIKA

OPERASI LOGIKA

Realisasi teknik pada rangkaiain logika berhubungan erat dengan 5 macam sifat penjabaran dan penggambaran, dimana ke 5 sifat tersebut adalah :
Ø  Simbol logika
Ø  Tabel kebenaran
Ø  Fungsi logika 
Ø  Diagram pulsa
   Ã˜  Rangkaiain persamaan listrik

1.  Gerbang Dasar
Gerbang dasar logika terdiri dari 3 macam gerbang, yaitu : gerbang DAN (AND ) , gerbang ATAU (OR) dan gerbang Tidak (NOT).

1.1.  Gerbang DAN (AND)
Pernyataan Logika logika dari gerbang AND :
Apabila semua masukan berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika salah satu masukanya berlogik “0”, maka keluaranya akan berlogik  “0”.
Simbol Logika
Gambar 2.1  Simbol gerbang AND
Tabel Kebenaran
A
B
X
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Gambar 2.2  Tabel Kebenaran AND
Fungsi Logika  :  X = A . B
Diagram Pulsa
Gambar 2.3  Diagram Pulsa AND
Persamaan Rangkaian Listrik
Gambar 2.4  Rangkaian Listrik  AND
1.2  Gerbang ATAU (OR)
Pernyataan Logika logika dari gerbang OR :
Apabila salah satu masukan berlogik “1”, m aka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika semua masukan berlogik “0”, maka keluaranya akan berlogik “0”.
Simbol Logika
Gambar 2.5  Simbol gerbang OR
Tabel Kebenaran
A
B
X
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
Gambar 2.6  Tabel kebenaran OR
Fungsi Logika  :  X = A + B
Diagram Pulsa
Gambar 2.7 Diagram Pulsa OR
Persamaan Rangkaiai Listrik
Gambar 2.8 Rangkaian Listrik OR
1.3  Gerbang TIDAK (NOT)
Pernyataan Logika dari gerbang NOT :
Apabila masukan berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan jika  masukan berlogik “1”, maka keluaranya akan berlogik “0”.
Simbol Logika
Gambar 2.9  Simbol gerbang NOT
Tabel Kebenaran
A
X
0
1
1
0

Gambar 2.10  Tabel Kebenaran NOT
Fungsi Logika  : X = A
Diagram Pulsa
Gambar 2.11  Diagram Pulsa NOT
    Persamaan Rangkaian Listrik
Gambar 2.12  Rangkaian Listrik  NOT
2.  Gerbang Kombinasi
Gerbang kombinasi dibentuk dari kombinasi antar gerbang dasar, diantaranya adalah gerbang TIDAK DAN (NAND), gerbang TIDAK ATAU (NOR), gerbang ANTIVALEN (EX-OR),  gerbang AQUVALEN (EX -NOR) , gerbang INHIBIT dan gerbang IMPLIKASI 

2.1   Gerbang TIDAK DAN ( NAND )
Pernyataan Logika dari gerbang NAND :
Apabila semua masukan berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “0”, dan hanya jika salah satu masukanya berlogik “0”, maka keluaranya akan berlogik “1”.
Simbol Logika
Gambar 2.13  Simbol gerbang NAND
Pembentukan gerbang NAND adalah menggabungkan secara seri gerbang AND dengan gerbang NOT seperti terlihat pada (gambar 2.14)
Gambar 2.14  Pembentukan gerbang NAND
Tabel Kebenaran
A
B
X
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0

Gambar 2.15  Tabel Kebenaran NAND

Fungsi Logika  :  X = A . B
Diagram Pulsa
Gambar 2.16  Diagram Pulsa NAND
 Persamaan Rangkaian Listrik
Gambar 2.17  Rangkaiain Listrik NAND

2.2    Gerbang TIDAK ATAU ( NOR )
Pernyataan Logika  dari gerbang NOR :
Apabila semua masukan berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika salah satu masukanya berlogik “1”, maka keluaranya akan berlogik “0”.
Simbol Logika
Gambar 2.18  Simbol gerbang NOR
Pembentukan gerbang NOR adalah menggabungkan secara seri gerbang OR dengan gerbang NOT seperti terlihat pada (gambar 2.19)
Gambar 2.19  Pembentukan gerbang NOR
Tabel Kebenaran
A
B
X
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0

Gambar 2.20 Tabel Kebenaran NOR
Fungsi Logika  :  X = A + B
Diagram Pulsa
Gambar 2.21 Diagram Pulsa NOR
Persamaan Rangkaian Listrik
Gambar 2.22 Rangkaiain Listrik NOR
2.3    Gerbang EX-OR ( Antivalen )
Pernyataan Logika dari gerbang EX-OR :
Apabila variabel masukan berlogik “tidak sama”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika variabel masukan berlogik “sama”, maka keluaranya akan berlogik “0”.


Simbol Logika
Gambar 2.23 Simbol gerbang NOR
Tabel Kebenaran
A
B
X
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
Gambar 2.24  Tabel Kebenaran NOR
Pembentukan gerbang EX-OR adalah dengan menggabungkan gerbang dasar OR dan NOT seperti terlihat pada (gambar 2.25)
Gambar 2.25  Pembentukan gerbang EX-OR
Fungsi Logika  : 
X = AB + AB
X = A  +  B
Diagram Pulsa
Gambar 2.26  Diagram Pulsa EX-OR
Persamaan Rangkaian Listrik
Gambar 2.27 Rangkaiain Listrik EX-OR
2.4  Gerbang EX-NOR ( Aquivalen )
Pernyataan Logika dari gerbang EX-NOR :
Apabila variabel masukan berlogika “sama”, maka keluarannya akan berlogika “1”, dan hanya jika variabel masukan berlogika “tidak sama”, maka keluaranya akan berlogika “0”.
Simbol Logika
Gambar 2.28 Simbol gerbang EX-NOR
Tabel Kebenaran
A
B
X
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Gambar 2.29 Tabel Kebenaran EX-NOR
Pembentukan gerbang EX-NOR adalah dengan menggabungkan gerbang dasar AND, OR dan NOT seperti terlihat pada (gambar 2.30)
Gambar 2.30 Pembentukan gerbang EX-NOR
Fungsi Logika :
X = AB + AB
X = A  +  B
Diagram Pulsa
Gambar 2.31 Diagram Pulsa EX-NOR
Persamaan Rangkaian Listrik
Gambar 2.32 Rangkaiain Listrik EX-NOR
3.  Gerbang Logika dengan Tiga dan Lebih Variabel Masukan
Dengan 2 variabel masukan akan mempunyai empat kemungkinan keluaran, ini didasari oleh bilangan dasar 2  dengan 22 = 4 
Untuk variabel yang lebih besar dari 2, maka berlaku 2n dimana 2 adalah bilangan dasar dan n adalah banyaknya variabel masukan. 

3.1  Gerbang AND dengan 3 Variabel Masukan
Simbol Logika
Gambar 2.53 Simbol gerbang AND 3 masukan
Fungsi Logika : X = A . B . C
Tabel Kebenaran
C
B
A
X
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
Gambar 2.54 Tabel Kebenaran AND 3 masukan
Alternatif Pembentukan  
Sebuah gerbang AND dengan tiga variabel masukan dapat dibangun dengan dua buah gerbang dasar seperti terlihat pada (gambar 2.55).
Gambar 2.55  Pembentukan gerbang AND 3 masukan
3.2  Gerbang OR dengan 4 Variabel Masukan
Simbol Logika
Gambar 2.56 Simbol gerbang OR 4 masukan
Fungsi Logika : X = A + B + C + D
Tabel Kebenaran
D
C
B
A
X
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1

Gambar 2.57 Tabel Kebenaran OR 4 masukan
Alternatif Pembentukan  
Sebuah gerbang OR dengan empat variabel masukan dapat dibangun dengan tiga buah gerbang dasar seperti terlihat pada (gambar 2.58).
X =(A + B) + (C + D)
Gambar 2.58 Pembentukan gerbang OR 4 masukan